15 PEPATAH JAWA

Aja wedi kangelan jalaran urip ing donya iku pancen angel.(Jangan takut menghadapi kesulitan karena hidup di dunia itu memang susah)

Tuking kamulyan iku saka anggone sregep.(Sumber kebahagiaan itu didapat dari kerja keras)

Sepi ing pamrih, rame ing gawe.(Sedikit pengharapan, tetapi banyak melakukan pekerjaan)

Jagad ora mung sak godhong kelor.(Dunia tak selebar daun kelor)

Darbe kawruh kang ora ditindakkake, bareng mati ilang tanpa tilas.(Ilmu pengetahuan yang tidak diamalkan, ketika mati hilang tanpa bekas)

Sopo gawe nganggo, sopo nandur ngunduh.(Siapa membuat pasti akan memakai, siapa menanam pasti akan memetik hasilnya)

Suradira jayaningrat lebur dening pangastuti.(Kejahatan akan dikalahkan oleh kebenaran)

Sing sapa temen bakal tinemu.(Siapa yang rajin akan menuai hasilnya)

Suradira hayuningrat pangruwating diyu.(Kebenaran mengatasi kejahatan)

Aja dumeh kuwasa, tumindake daksara lan daksila marang sapada-pada.(Jangan mentang-mentang berkuasa, bertindak sewenang-wenang terhadap sesama)

Aja dumeh pinter, tumindake keblinger.(Jangan mentang-mentang pintar, bertindak lupa daratan)

Aja dumeh sugih, tumindake lali karo wong ringkih.(Jangan mentang-mentang kaya, lupa sama orang lemah)

Aja dumeh menang, tumindake sewenang-wenang.(Jangan mentang-mentang menang, bertindak sewenang-wenang)

Wong urip iku sadrema nglakoni kadya wayang ana dalange.(Manusia hidup tinggal menjalani saja seperti wayang sudah ada dalangnya)

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.(Di depan memberi contoh, di tengah turut berperan aktif, di belakang turut mendukung)

9 KATA-KATA BIJAK PENDIDIKAN

Pendidikan melahirkan keinginan baru.

Kecerdasan adalah kombinasi dari karakter dan strategi.

Disiplin dimulai dari penguasaan isi pikiran.

Disiplin akan mengontrol tindakan melalui pikiran.

Disiplin adalah harga diri yang paling tinggi.

Disiplin adalah ruh dari sebuah kecerdasan.

Kecepatan memang baik tetapi ketepatan adalah segalanya.

Mengoreksi diri adalah modal sebuah tindakan.

Ilmu tanpa budi adalah kerapuhan jiwa.

10 KATA-KATA BIJAK MOTIVASI KESUKSESAN

Niat akan menciptakan nasib kita.

Tiada usaha tiada hasil.

Antusia adalah mesin penggerak kesuksesan.

Satu-satunya cara untuk lulus ujian adalah menghadapi ujian.

Peluang selalu dihimpit oleh kesulitan.

Prestasi besar dilahirkan dari pengorbanan besar.

Supaya diri kita seimbang, kita harus berjalan.

Prestasi tak dapat diraih tanpa antusias.

Perubahan akan menghasilkan kematangan.

CURHAT COWOK CEWEK (GA BOLEH TAUUUU,,,,)

hayoooo ada yang ngerasa ga???? hhehehee

1. tau nggak, memang dimana-mana cowok demennya curhat ama cewek, dan sebaliknya cewek demen curhat sama cowok :)

2. alasannya sih katanya lebih seru (emangnya tinju) dan lebih terpercaya, alibi aja itu mah, bilang aja demen -_-

3. padahal curhat2an cowok-cewek itu bahaya, karna awal2nya sih bilang temen, lama-lama jadi demen

4. alasannya sih "nganggep adik angkat", awalnya memang adik angkat, lama-lama temen dekat, trus melekat deh.. hehe.. ngaku ayo..

5. walaupun kamu gak bilang kamu pacaran, kalo aktivitasmu begitu, ya sama-sama aja maksiatmu, eta-eta keneh (ceuk sunda mah)

6. atau sekedar sms say hello, "udah maem blum", "udah mandi blum" >> halah, emaknya aja gak segitunya..

7. tau gak, nafsu itu kayak magnet, berlaku hukum tarik menarik F = G x (Ma x Mb)/r2, gak ngerti ya, ckckck.. sini, mari sy jelasin :D

8. F = nafsu total, G = udah baligh, Ma = syahwat laki2, Mb = syahwat wanita, r = radius (jarak), andersten?

9. jadi semakin deket cowok sama cewek, semakin bahayalah mereka, semakin mungkin baku syahwat diantara mereka, ancur nih..

10. maka semakin kenceng akslerasi syahwat, maka semakin bahaya hasil akhirnya, apalagi syahwat kamu akslerasinya 100 km dlm 3 detik (wow!)

11. Allah yg ciptain kita tau bahwa kita punya syahwat, Dia yang ngasi, makanya sebelum nikah Dia perintah utk jgn deket2 lawan jenis

12. Rasul pun tau kita punya syahwat, maka sebelum akad jangan dekat, apalagi beduaan karena yg ketiganya pasti adalah setan -_-

13. sekedar boncengan, pulang duaan, kerja kelompok bedua (kelompok apaan nih, ganda campuran?), semua tak diperkenankan, demi kita juga kok

14. walau kamu bilang kamu cuma teman, siapa yg jamin bukan TTM, teman tapi maling, eh salah, teman tapi mesra? gak ada yg jamin toh?

15. apalagi Rasul bilang "nahnu nahkum bi dzhahir" (kami menghukumi yang tampak), bukan yg tersembunyi dalam hati, ya kan :)

16. makanya dalam Islam, ikhwan dan akhwat aktivitasnya dipisah, bukan apa-apa, preventif lebih utama dari kuratif, cegah lebih baik dr beli obat

17. dengan gitu niat terjaga dan amal pun terpelihara, apalagi kemuliaan dan kehormatan juga ikut terjaga, adem kan..

18. apalagi jaman sekarang, dunia maya begitu serem, mantengin foto ikhwan / akhwat bukan perkara sulit kyk jaman dulu..

19. jaman sy mah, minta poto cewek setengah mati, jaman sekarang foto cewek berbagai gaya ada, yg mati setengah juga ada.. hehe..

20. chatting mudah, kontak mudah, tanpa sadar muda-mudi kita udah mulai terpapar bahaya dunia maya, gak terkecuali pengemban dakwah (nah loo)

21. "nggak kok mas, ini cuma koordinasi dakwah" >> koordinasi atau koor di nasi~ kok pake pesan "ukhti, afwan, inget tahajudnya ya.." geli gw.

22. "oo.. bukan mbak, ini cuma nanya hukum ke si akhii" >> pertanyaan atau perhatian~ kok nemen banget, knp gak tanya ustadzahnya aja.. hayoo..

23. awalnya pinjem2an buku kuliah, trus pinjem2an kitab ngaji, trus pinjem2an duit (ngutang?) trus lama-lama pinjem2an hati. heh heh heh..

24. tulisannya "I love you, coz Allah" tapi dipakein koma, lagian yang begini2 gak perlu diungkapin ke orangnya lagi, doain aja.. -_-

25. komennya "Keep istiqamah ya ukhti yang disayangi Allah.." >> ampun dah, dakwah dusta bener.

26. jaga niat guys, batesin interaksi sama lawan jenis, kalo Allah udah kasih jalan yang luas, ngapain lagi jalan di pinggir2 jurang

27. jalan masih panjang, dan masih luas, jalanlah ditengah2, kita gak pernah tau kapan badai berhembus bisa meniupkan fitnah pada kita

28. siapa pria yang hatinya belum terjaga hendaklah menikah, siapa yang belum menikah, hendaklah menjaga hatinya dari fitnah wanita

29. curhat boleh, kita tau kok kamu perlu nge-refresh pikiran, sama emak bapak kan bisa, atau sama temen2 satu perjuangan yg sesama jenis? :)

30. interaksi boleh, tapi bagi masih liar hatinya, banyak2lah meluruskan niat :)

31. yang udah terlanjur ada hubungan tanpa ikatan, walau tak dinamakan pacaran, udaaah, putusin aja, selesaikan! :

just 4 fun aja yach ^_^

Kenyataan Hidup

Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat,
Ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan,
Dan ada pelacur yang tampil menjadi figur
Ada orang yang g punya ilmu tapi tak faham,
ada yang faham tapi tak menjalankan
Ada yang pintar tapi membodohi,
ada yang bodoh tapi tak tahu diri
Ada orang beragama tapi tak berakhlak,
Ada yang berakhlak tapi tak bertuhan
( Ali bin Abi Thalib R.A )

Kisah Cinta dan Kebesaran Hati Salman Al Farisi

Salman al Farisi adalah salah seorang sahabat Nabi saw yang berasal dari Persia.
Salman sengaja meninggalkan kampung halamannya untuk mencari cahaya kebenaran. Kegigihannya berbuah hidayah Allah dan pertemuan dengan Nabi Muhammad saw di kota Madinah. Beliau terkenal dengan kecerdikannya dalam mengusulkan penggalian parit di sekeliling kota Madinah ketika kaum kafir Quraisy Mekah bersama pasukan sekutunya datang menyerbu dalam perang Khandaq.

Berikut ini adalah sebuah kisah yang sangat menyentuh hati dari seorang Salman Al Farisi:
tentang pemahamannya atashakikat cinta kepada perempuan dan kebesaran hati dalam persahabatan.
Salman Al Farisi sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mu’minah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai pacar. Tetapi sebagai sebuah pilihan untuk menambatkan cintadan membangun rumah tangga dalam ikatan suci.Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah, pelamaran.Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang telah dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.”Subhanallaah. . wal hamdulillaah. .”, girang Abu Darda’ mendengarnya. Keduanya tersenyum bahagia dan berpelukan.
Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya.
Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abu Darda’ berbicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.
”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.
”Abu Darda dan Salman menunggu dengan berdebar-debar. Hingga sang ibu muncul kembali setelah berbincang-bincang dengan puterinya.
”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”Keterusterangan yang di luar kiraan kedua sahabat tersebut. Mengejutkan bahwa sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya. Bayangkan sebuah perasaan campur aduk dimana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah  dan bertemu dengan gelombang kesadaran. Ya, bagaimanapun Salman memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya.
Namun mari kita simak apa reaksi Salman, sahabat yang mulia ini:”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”Betapa indahnya kebesaran hati Salman Al Farisi.
Ia begitu faham bahwa cinta, betapapun besarnya, kepada seorang wanita tidaklah serta merta memberinya hak untuk memiliki. Sebelum lamaran diterima, sebelum ijab qabul diikrarkan, tidaklah cinta menghalalkan hubungan dua insan. Ia juga sangat faham akan arti persahabatan sejati. Apalagi Abu Darda’ telah dipersaudarakan oleh Rasulullaah saw dengannya. Bukanlah seorang saudara jika ia tidak turut bergembira atas kebahagiaan saudaranya. Bukanlah saudara jika ia merasa dengki atas kebahagiaan dan nikmat atas saudaranya.
“Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.” [HR Bukhari]
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Salman ini.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...